Minggu, 07 April 2024 |
Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, tidak hanya sektor kesehatan yang terdampak. Industri lainnya, termasuk industri otomotif, juga merasakan dampaknya. Penjualan mobil dan produksi mobil mengalami perubahan drastis seiring dengan berbagai pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus.
Pembatasan sosial dan ekonomi yang diberlakukan sebagai respons terhadap pandemi telah menyebabkan penurunan signifikan dalam penjualan mobil. Banyak konsumen yang menunda atau membatalkan pembelian mobil baru karena ketidakpastian finansial akibat pandemi. Selain itu, kegiatan produksi dan penjualan mobil di berbagai negara juga terhenti sementara karena keterbatasan pasokan dan tenaga kerja.
Saya sebenarnya sudah berencana untuk membeli mobil baru tahun ini, tetapi situasi ekonomi yang tidak menentu membuat saya memutuskan untuk menunda rencana tersebut. Saya harus memprioritaskan kebutuhan yang lebih mendesak selama pandemi ini, ujar Andika, seorang calon pembeli mobil di Jakarta.
Industri otomotif terpaksa melakukan penyesuaian strategi pemasaran untuk dapat bertahan di tengah pandemi. Banyak dealer mobil yang beralih ke platform online untuk menjual mobil dan menjangkau konsumen. Selain itu, program-program khusus seperti diskon besar-besaran dan paket pembiayaan dengan bunga rendah juga diluncurkan untuk menarik minat konsumen yang tengah berjuang dengan situasi finansial yang sulit.
Kami harus berpikir kreatif dalam menjangkau konsumen selama pandemi ini. Beralih ke penjualan online dan menawarkan program-program menarik adalah langkah yang kami ambil untuk tetap bersaing di pasar yang semakin ketat, kata Bambang, seorang sales mobil di Surabaya.
Tidak hanya penjualan mobil, produksi mobil juga mengalami dampak serius akibat pandemi. Banyak pabrik mobil yang terpaksa menghentikan operasionalnya akibat penyebaran virus di antara para pekerja. Selain itu, pasokan komponen mobil dari berbagai negara juga terhenti akibat pembatasan perjalanan internasional.
Kami mengalami kesulitan dalam memenuhi pesanan mobil karena terhentinya pasokan komponen dari luar negeri. Dalam beberapa bulan terakhir, kami terpaksa mengurangi target produksi untuk mengakomodasi keterbatasan pasokan, ungkap Darmawan, seorang manajer pabrik mobil di Bandung.
Seiring dengan kondisi yang sulit akibat pandemi, banyak perusahaan otomotif yang terpaksa melakukan perubahan kebijakan, termasuk di bidang produksi dan sumber daya manusia. Banyak perusahaan yang mengurangi jumlah tenaga kerja atau memberlakukan sistem kerja yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi kondisi produksi yang berubah-ubah.
Kami harus melakukan penyesuaian dalam hal jumlah jam kerja dan rotasi pekerja untuk menghindari penyebaran virus di antara karyawan. Hal ini tentu berdampak pada efisiensi produksi, tetapi kami harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pekerja, kata Marisa, seorang HRD di sebuah pabrik mobil di Tangerang.
(Kesimpulan artikel tidak ditulis sesuai dengan permintaan)
View :39 Publish: Apr 7, 2024 |
Artikel Terkait