Selasa, 16 Juli 2024 |
Manis, siapa sih yang gak suka? Rasanya yang nikmat bisa bikin mood langsung melesat, apalagi kalau lagi nge-craving. Tapi, di balik manisnya gula tersembunyi bahaya yang bisa mengancam kesehatanmu.
Gula, si pemanis yang sering kita temukan di berbagai makanan dan minuman, memang penting untuk tubuh. Dia jadi sumber energi utama buat otak dan otot kita. Tapi, ketika konsumsi gula berlebihan, nah lho, bisa jadi boomerang buat kesehatan.
Kita semua butuh gula untuk hidup, tapi jangan sampai kebablasan. Ada dua jenis gula yang perlu kita ketahui:
Gula alami, seperti yang ada di buah-buahan dan susu, baik buat tubuh. Gula ini biasanya disertai dengan serat dan nutrisi lain, jadi gak langsung diserap tubuh dan bikin lonjakan gula darah.
Nah, ini dia si "musuh dalam selimut" yang bikin kita ketagihan. Gula tambah ditambahkan ke makanan dan minuman olahan, seperti kue, minuman manis, dan makanan kemasan. Gula tambah ini yang bikin kita mudah ketagihan dan berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Makan gula berlebihan kayak main "roller coaster" buat tubuh. Awalnya sih berasa "happy" dan berenergi, tapi lama-lama bisa bikin tubuhmu "drop" dan "ngedrop" alias lemas.
Saat kamu makan gula berlebihan, tubuhmu jadi kewalahan memprosesnya. Lama-lama, pankreasmu bisa "capek" memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang membantu gula masuk ke sel untuk dijadikan energi. Nah, kalau insulin gak cukup, gula darahmu jadi tinggi dan beresiko memicu diabetes tipe 2.
Gula adalah kalori kosong yang gak mengandung nutrisi. Makan gula berlebihan bisa nyebabin kamu "ngemil" terus dan akhirnya berat badanmu naik. Obesitas bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Gula berlebihan bisa meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kondisi ini bisa memperburuk kesehatan jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi.
Gula bisa memicu peradangan kronis di tubuh. Peradangan kronis ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Gula merupakan makanan kesukaan bakteri di mulut. Bakteri ini menghasilkan asam yang bisa merusak email gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Wah, gigimu jadi "ngilu" dan "ngenes".
Makan gula sebelum tidur bisa mengganggu siklus tidur. Gula meningkatkan kadar adrenalin dan kortisol, hormon yang bikin kamu susah tidur nyenyak.
Gula bisa mempercepat proses penuaan kulit. Gula menyebabkan glikasi, yaitu proses yang merusak kolagen dan elastin dalam kulit. Hasilnya? Kulitmu jadi kusam, kering, dan mudah berkeriput.
Yang bikin ngeri, gula seringkali "ngumpet" di makanan dan minuman yang gak terlihat manis. Misalnya, saus, kecap, roti, dan minuman yang mengandung "gula tersembunyi" yang bisa "menjebak" kamu.
Gak perlu "galau" ngelepasin manisnya gula. Ada banyak cara buat "nge-switch" ke pilihan yang lebih sehat, misalnya:
Buah kaya serat dan nutrisi, jadi "bikin" kamu kenyang dan gak gampang lapar. Buah juga memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah dari gula, sehingga gak bikin lonjakan gula darah yang drastis.
Pemanis alami, seperti madu, sirup maple, dan stevia, memiliki rasa yang manis dan lebih sehat daripada gula putih. Tapi ingat, tetap konsumsi pemanis alami dalam jumlah yang terbatas.
Makanan dan minuman olahan biasanya kaya gula tambah. Usahakan untuk memasak makanan sendiri di rumah agar kamu bisa mengontrol jumlah gula yang kamu konsumsi.
Sebelum membeli makanan dan minuman, perhatikan label nutrisinya. Cari produk yang rendah gula atau tidak mengandung gula tambah.
Gula memang bisa membuat hidup lebih "sweet", tapi jangan sampai terlena dengan manisnya gula. Hindari konsumsi gula berlebihan agar tubuhmu tetap "fit" dan "happy".
Ingat, kesehatan adalah harta yang paling berharga. Yuk, hidup sehat dan "ngakalin" gula agar kamu tetap bisa "move on" dari godaan manis tanpa harus "ngorbanin" kesehatan.
View :38 Publish: Jul 16, 2024 |
Artikel Terkait