Alergi merupakan reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya. Zat tersebut disebut sebagai alergen. Ketika seseorang dengan alergi terpapar dengan alergen, tubuh mereka melepaskan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi.
Alergi adalah masalah kesehatan umum yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Gejala alergi dapat ringan hingga parah, dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Penyebab Umum Alergi
1. Makanan
Alergi makanan adalah reaksi imun yang terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu. Alergen makanan paling umum termasuk:
- Susu sapi: Protein dalam susu sapi dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit, muntah, dan diare.
- Telur: Protein dalam telur juga bisa menyebabkan alergi, dengan gejala yang serupa dengan alergi susu.
- Kacang tanah: Kacang tanah merupakan alergen yang sangat kuat dan dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius, termasuk anafilaksis.
- Kacang pohon: Kacang pohon seperti kacang almond, kacang walnut, dan kacang hazel juga dapat menyebabkan alergi.
- Gandum: Alergi gandum dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit, muntah, dan diare.
- Kedelai: Kedelai merupakan alergen umum, terutama pada anak-anak.
- Ikan dan kerang: Alergi terhadap ikan dan kerang dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, bengkak, dan sesak napas.
- Biji wijen: Biji wijen merupakan alergen yang relatif umum dan dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit dan muntah.
2. Serbuk Sari
Alergi serbuk sari, atau demam hay, adalah reaksi imun terhadap serbuk sari yang dilepaskan oleh tanaman. Serbuk sari dapat dibawa oleh angin dan dapat menyebabkan gejala seperti bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan gatal-gatal.
Jenis serbuk sari yang paling umum menyebabkan alergi meliputi:
- Rumput: Serbuk sari rumput biasanya mekar pada musim semi dan awal musim panas.
- Pohon: Serbuk sari pohon biasanya mekar pada musim semi dan awal musim gugur.
- Gulma: Serbuk sari gulma biasanya mekar pada akhir musim panas dan awal musim gugur.
3. Debu
Debu rumah tangga mengandung berbagai alergen, termasuk:
- Tungau debu: Tungau debu adalah serangga mikroskopis yang hidup di debu dan memakan sel kulit mati. Kotoran dan sisa tubuh tungau debu dapat menyebabkan alergi.
- Serpihan kulit hewan peliharaan: Serpihan kulit hewan peliharaan mengandung protein yang dapat menyebabkan alergi.
- Kapang: Kapang adalah jamur yang dapat tumbuh di tempat-tempat lembap, seperti kamar mandi dan ruang bawah tanah. Spora kapang dapat menyebabkan alergi.
4. Hewan Peliharaan
Alergi hewan peliharaan disebabkan oleh protein yang ditemukan pada air liur, kulit, dan urin hewan. Alergen ini dapat menempel pada bulu hewan dan menyebar ke udara.
Hewan peliharaan yang paling umum menyebabkan alergi meliputi:
- Kucing: Alergi kucing adalah salah satu alergi hewan peliharaan yang paling umum.
- Anjing: Alergi anjing juga cukup umum, tetapi anjing tertentu lebih mungkin menyebabkan alergi daripada yang lain.
- Kelinci: Alergi kelinci relatif jarang, tetapi masih bisa terjadi.
- Marmut: Alergi marmut juga tidak terlalu umum, tetapi dapat menyebabkan gejala yang sama dengan alergi hewan peliharaan lainnya.
5. Obat-Obatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan reaksi alergi. Reaksi alergi terhadap obat-obatan dapat ringan hingga parah, dan bahkan dapat mengancam jiwa.
Obat-obatan yang paling umum menyebabkan alergi meliputi:
- Penicillin: Penicillin adalah antibiotik yang dapat menyebabkan reaksi alergi serius pada beberapa orang.
- Sulfa drugs: Sulfa drugs adalah antibiotik yang juga dapat menyebabkan reaksi alergi.
- Aspirin dan ibuprofen: Aspirin dan ibuprofen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti asma dan gatal-gatal.
6. Serangga
Sengatan serangga, seperti lebah, tawon, dan semut, dapat menyebabkan reaksi alergi.
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi yang ringan, seperti bengkak dan kemerahan di sekitar area sengatan. Namun, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi yang lebih serius, seperti anafilaksis.
7. Lateks
Lateks adalah zat karet yang ditemukan dalam berbagai produk, seperti sarung tangan medis, balon, dan kondom. Lateks dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Gejala alergi lateks meliputi:
- Gatal-gatal dan ruam kulit
- Hidung tersumbat
- Mata berair
- Sesak napas
- Anafilaksis
Cara Menghindari Alergi
Setelah Anda tahu apa yang menyebabkan alergi Anda, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindari alergen.
1. Menghindari Alergen
Cara terbaik untuk menghindari alergi adalah dengan menghindari alergen yang memicunya.
- Makanan: Jika Anda alergi terhadap makanan tertentu, hindari makan makanan tersebut. Baca label makanan dengan cermat untuk memastikan bahwa produk tersebut tidak mengandung alergen Anda.
- Serbuk sari: Selama musim serbuk sari, kurangi waktu Anda di luar ruangan, terutama pada pagi hari dan sore hari ketika jumlah serbuk sari tinggi. Tutup jendela dan pintu untuk mencegah serbuk sari masuk ke rumah Anda.
- Debu: Bersihkan rumah Anda secara teratur dengan penyedot debu yang memiliki filter HEPA. Ganti filter HVAC secara teratur. Gunakan penutup tempat tidur anti-alergi untuk mengurangi paparan tungau debu.
- Hewan peliharaan: Jika Anda alergi terhadap hewan peliharaan, hindari kontak dengan hewan peliharaan. Jika Anda memiliki hewan peliharaan, mandikan hewan peliharaan secara teratur, bersihkan rumah Anda secara teratur, dan jauhkan hewan peliharaan dari tempat tidur Anda.
- Obat-obatan: Jika Anda alergi terhadap obat tertentu, beri tahu dokter Anda sebelum Anda minum obat apa pun. Pastikan untuk membaca label obat dengan cermat.
- Serangga: Gunakan insektisida untuk mengendalikan serangga. Gunakan penolak serangga ketika Anda berada di luar ruangan.
- Lateks: Gunakan produk yang tidak mengandung lateks, seperti sarung tangan nitril dan balon yang tidak mengandung lateks. Jika Anda harus bersentuhan dengan lateks, kenakan sarung tangan dan cuci tangan Anda segera setelah itu.
2. Mengobati Gejala Alergi
Jika Anda terpapar dengan alergen, Anda dapat mengobati gejala alergi Anda dengan obat-obatan over-the-counter (OTC) atau dengan resep dokter.
- Antihistamin: Antihistamin membantu memblokir histamin, zat kimia yang dilepaskan oleh tubuh selama reaksi alergi. Antihistamin OTC yang umum termasuk loratadine (Claritin), cetirizine (Zyrtec), dan fexofenadine (Allegra).
- Dekongestan: Dekongestan membantu mengurangi hidung tersumbat. Dekongestan OTC yang umum termasuk pseudoephedrine (Sudafed) dan phenylephrine (Neo-Synephrine).
- Semprot hidung kortikosteroid: Semprot hidung kortikosteroid membantu mengurangi peradangan di hidung. Semprot hidung kortikosteroid yang umum termasuk fluticasone (Flonase) dan mometasone (Nasonex).
- Antibiotik: Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri sekunder yang dapat terjadi sebagai akibat dari alergi.
3. Imunoterapi
Imunoterapi adalah pengobatan yang membantu tubuh membangun toleransi terhadap alergen tertentu. Imunoterapi biasanya dilakukan dengan memberikan dosis kecil alergen secara teratur selama beberapa minggu atau bulan.
Imunoterapi dapat efektif dalam mengobati alergi yang tidak merespon pengobatan lain. Namun, imunoterapi membutuhkan waktu lama dan mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Pencegahan Alergi
Meskipun tidak mungkin untuk mencegah semua alergi, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko pengembangan alergi:
- Mempromosikan menyusui: Susu ibu mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari alergi.
- Mendeferensikan pengenalan makanan padat: Pengenalan makanan padat pada bayi yang lebih muda dapat meningkatkan risiko alergi. Pengenalan makanan padat setelah usia 6 bulan biasanya aman.
- Hindari paparan asap rokok: Asap rokok dapat meningkatkan risiko alergi pada anak-anak.
- Menjaga kebersihan rumah: Bersihkan rumah Anda secara teratur untuk mengurangi paparan alergen. Ganti filter HVAC secara teratur dan gunakan penutup tempat tidur anti-alergi.
Hidup dengan Alergi
Hidup dengan alergi bisa menjadi tantangan, tetapi ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengelola kondisi Anda dan mengurangi dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari Anda.
- Kenali alergen Anda: Ketahui apa yang menyebabkan alergi Anda sehingga Anda dapat menghindari paparan.
- Bicaralah dengan dokter Anda: Bicaralah dengan dokter Anda tentang cara mengelola alergi Anda. Dokter Anda dapat memberi Anda saran pengobatan dan membantu Anda membuat rencana pengobatan yang efektif.
- Gunakan obat-obatan secara teratur: Jika Anda menggunakan obat-obatan untuk alergi Anda, pastikan untuk menggunakannya secara teratur sesuai petunjuk dokter Anda.
- Waspadai lingkungan Anda: Perhatikan lingkungan Anda dan hindari alergen yang diketahui memicu gejala Anda.
- Bicaralah dengan teman dan keluarga: Biarkan teman dan keluarga tahu tentang alergi Anda. Mintalah mereka untuk membantu Anda menghindari paparan alergen Anda.
- Ikuti program imunoterapi: Jika Anda memiliki alergi yang parah, program imunoterapi mungkin menjadi pilihan yang baik.
Alergi adalah masalah kesehatan yang umum, tetapi dengan pengetahuan dan tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat mengelola kondisi Anda dan mengurangi dampaknya terhadap kehidupan Anda.
#Alergi
#PenyebabAlergi
#CaraMencegahAlergi
#TipsAlergi
#AlergiSehat